Nabi Dawud as
A.P.I AL FADHLU / 10/05/2012 / Kisah 25 Nabi
Pendahuluan
Nama | Daud (Dawud, David) bin Isya |
Garis Keturunan | Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Yahudza ⇒ Farish ⇒ Hashrun ⇒ Aram ⇒ Aminadab ⇒ Hasyun ⇒ Salmun ⇒ Bu'az ⇒ Uwaibid ⇒ Isya ⇒ Daud as |
Usia | 100 tahun |
Periode sejarah | 1063 - 963 SM |
Tempat diutus (lokasi) | Palestina (dan Israil) |
Keturunannya (anaknya) | Sulaiman (Sulaeman) |
Tempat wafat | Baitul Maqdis (Yerusalem) |
Sebutan kaumnya | Bani Israil |
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak | 18 kali |
Daud
(Dawud, DavÃd, Dawit) adalah nabi sekaligus raja dalam kerajaan Israel
(Bani Israil). Daud merupakan keturunan Yahudza bin Ya'qub bin Ishaq
bin Ibrahim al-Khalil.
Nabi Daud adalah ayah dari Nabi Sulaiman, dan moyang dari Nabi Zakaria, Nabi Yahya, dan Nabi Isa.
Ketika
masih muda, Daud menyertai tentara Bani Israil di bawah pimpinan Thalut
melawan pasukan bangsa Palestina yang dipimpin Jalut (Goliath). Daudlah
yang berhasil membunuh Jalut, sehingga dipuji sebagai pahlawan perang.
Setelah Raja Thalut meninggal, Daud menggantikannya sebagai raja. Allah
mengangkat Daud sebagai nabi dan rasul-Nya. Kepadanyalah diturunkan
kitab Zabur. Beliau memiliki sejumlah mukjizat, kecerdasan akal,
mengerti bahasa burung, dan melembutkan besi hanya dengan menggunakan
tangan kosong. Perawakan Nabi Daud tidak terlalu tinggi, bermata biru,
berambut tidak lebat, berhati suci dan bersih.
Dia
sangat dicintai oleh bani Israil. Allah menganugerahi nabi Daud dengan
kerajaan dan kenabian: kebaikan dunia dan akhirat. Kerajaan itu
istimewa, begitu juga dengan kenabian. Dan, keduanya disatukan pada diri
Daud. Allah berfirman, "Sungguh,
telah Kami berikan kepada Daud karunia dari Kami. (Kami berfirman),
"Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah berulang-ulang
bersama Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya," (QS. Saba' [34]: 10).
Allah
memberikannya suara yang merdu: suara yang tidak diberikan kepada siapa
pun selain dia. Sehingga, ketika dia sedang melantunkan Zabur,
burung-burung turut berhenti di udara untuk mengagungkan Allah. Begitu
juga dengan gunung, ia menjawab dan ikut bertasbih bersamanya pada pagi
dan sore hari. Allah juga memberinya kemampuan untuk memutuskan perkara
dengan adil diantara manusia. Dia mampu menengahi dan menyelesaikan
pertengkaran dan perselisihan yang terjadi pada masyarakatnya. Hal itu
membuat bani Israil lebih menghormati, menghargai, dan memuliakannya.
Daud
yang mulai pembangunan Bait Suci yaitu Baitul Muqaddis yang kemudian
diselesaikan oleh anaknya Nabi Sulaiman, yang sekarang menjadi tempat
Masjid Al-Aqsa. Daud meninggal dalam usia 100 tahun dan dikebumikan di
Baitul Muqaddis/Maqdis (Yerusalem).
Kisah Nabi Daud
Setelah
wafat Nabi Yusya' bin Nun wafat, krisis dan kekacauan kian parah
melanda bani Israel di Palestina. Banyak di antara mereka berpaling dari
agama Yahudi kepada penyembahan berhala (paganisme) yang telah menjalar
di kalangan masyarakat Kan'an. Karena itu, sekelompok pimpinan setempat
bangkit memerangi keyakinan sesat tersebut. Mereka adalah para hakim
yang bebreapa periode sejarah Yahudi dinamakan dengan nama mereka.
Pada
pertengahan era itu, bangsa Palestina menyerang bani Israil untuk
merampas Tabut, kitab perjanjian. Hal ini juga dilakukan oleh bangsa
Madyan, Ammonoid, Moabite, dan Aram (Aramic) dan dipicu oleh konflik
internal berupa perpecahan yang terjadi di kalangan bani Israil.
Kekacauan
tersebut berlangsung sampai datangnya Nabi Samuel, nabi kaum Yahudi
pada abad 11 SM. Dialah yang telah berhasil mengumpulkan perwakilan
berbagai suku dari utara dan selatan dalam satu majelis. Selain itu, dia
juga mencalonkan Thalut sebagai raja dari seluruh bani Israil hingga
mereka membaiatnya di Jaljal, (lihat Dakwah Nabi Musa). Allah berfirman,
"Nabi
mereka mengatakan kepada mereka, 'Sesungguhnya Allah telah mengangkat
Thalut menjadi rajamu.' Mereka menjawab, 'Bagaimana Thalut memerintah
kami, padahal kami lebih berhak mengendalikan pemerintahan daripadanya,
sedang diapun tidak diberi kekayaan yang cukup banyak?, Nabi (mereka)
berkata,' Sesungguhnya Allah telah memilih rajamu dan menganugerahinya
ilmu yang luas dan tubuh yang perkas,' Allah memberikan pemerintahan
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Luas pemberian-Nya
lagi Maha Mengetahui," (QS. Al-Baqarah [2]: 247).
Raja
Thalut kemudian meminta bantuan kepada orang yang kuat dan ahli
berperang dari keturunan Yahudza yaitu Daud. Dia adalah laki-laki yang
rajin beribadah dan berserah diri kepada Allah. Allah menjadikan
gunung-gunung ikut bertasbih bersamanya pagi dan petang. Allah juga
menganugerahinya suara yang indah dan merdu. Dengan suara merdunya itu,
dia melantunkan kitab Zabur yang Allah turunkan kepadanya.
Popularitas
dan nama baik Daud pun semakin meningkat ketika terjadi perang antara
pasukan Thalut dan Jalut, raja bangsa Kan'an di daerah Yabus,
sebagaimana dikisahkan dalam firman Allah, "Tatkala
Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan
tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri
kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap
orang-orang kafir." Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut
dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut,
kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah
(sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang
dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian
umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi
Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam. " (QS. Al-Baqarah [2]: 250-251).
Ketika
Thalut melihat keberanian dan ketangkasan Daud, Thalut lantas mendekati
dan menikahkan Daud dengan putrinya. Namun, setalah merasakan bahwa
masyarakatnya cenderung mengikuti Daud, Thalut mencoba untuk berkhianat,
tetapi gagal. Thalut kemudian menyesali perbuatan buruknya tersebut
dengan bertaubat dan meninggalkan kerajaan hingga kematian menjemputnya.
Itu terjadi saat bangsa Ibrani berkumpul di sekitar Daud. Allah
berfirman, "Dan Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan hikmah kepadanya serta kebijaksanaan dalam memutuskan perkara," (QS. Shad [38]:20).
Daud
kemudian mulai berjuang menegakkan dan menyebarkan agama Allah di bumi
Palestina di antara bangsa Kan'an dan bani Israil. Setelah berhasil
menguasai kota al-Quds dan mengingat kembali Tabut (Kitab Perjanjian),
negeri itu menjadi kerajaan yang kuat. Pemerintahannya menjadi semakin
kuat saat dia berhasil menguasai dan menyatukan kota-kota bangsa Kan'an
ke dalam kekuasaannya.
Nabi
Daud terus memperluas kekuasaannya hingga berhasil menaklukkan daerah
Mu'ab, Edom, dan bagian timur Jordania. Setelah itu, dia menuju kota
Aram dan terus ke arah Damaskus serta menaklukkannya sampai ke wilayah
Hama.
Tafsir QS. Shad [38]:20
Allah berfirman, "Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan." (QS. Shad [38]: 20).
Mengenai
ayat tersebut, Ibnu Katsir menafsirkan bahwa Allah menganugerahi Daud
dengan kerajaan yang sempurna dari segala kebutuhan kerajaaan. Ibnu Abu
Najh meriwayatkan dari Mujahid bahwa Daud adalah penduduk dunia yang
memiliki kekuasaan paling kuat. As-Suddi berkata, "Kerajaannya setiap hari dijaga oleh 4000 pasukan."
Sebagian
ulama salaf berpendapat, "Telah sampai kepadaku barita bahwa kerajaan
Daud setiap malam dijaga oleh 33 ribu pasukan." Tidak ada kenabian yang
dijaga sedemikian rupa setelahnya.
Ulama lain berpendapat, "Kerajaan Daud dijaga oleh 40 ribu pasukan yang dilengkapi senjata". Ibnu
Jarir dan Ibnu Abu Hatim menyebutkan dari riwayat Ulba' bin Ahmar, dari
Ikrimah, dari Ibnu Abbas bahwa ada dua orang dari bani Israil datang
menemui Nabi Daud. Salah satunya melapor kepada Nabi Daud bahwa sapinya
telah dirampas orang disebelahnya, sedangkan orang yang digugat
menyangkalnya. Si penggugatpun tidak memiliki bukti. Nabi Daud kemudian
menganugerahkan perkara mereka. Pada saat tidur malam, di dalam mimpinya
dia diperintahkan untuk membunuh orang yang menggugat. Ketika siang
datang, Nabi Daud memerintahkan untuk membunuh si penggugat.
Si penggugat pun berkata, "Wahai Nabi Allah, kenapa engkau justru akan membunuhku padahal orang lain telah merampas sapiku?"
Nabi Daud menjawab, "Sungguh, Allah memerintahku untuk membunuhmu dan aku pasti akan membunuhmu." Penggugat tersebut berkata, "Demi
Allah, wahai Nabi, Allah tidak memerintahkanmu untuk membunuhku karena
perkara ini; aku berkata jujur bahwa sapiku telah dirampasnya. Akan
tetapi, perintah Allah untuk membunuhku itu karena aku telah membunuh
ayahnya tanpa sepengetahuan seorang pun." Nabi
Daud lalu memerintahkan untuk membunuhnya. Ibnu Abbas melanjutkan bahwa
setelah kejadian itu kedudukan Nabi Daud semakin kukuh dikalangan bani
Israil. (Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur'an al-'Azhim, jilid IV, hlm. 33).
Penaklukan Kota Yabus (Yerusalem)
Pada
awalnya, Yabus (Yerusalem) adalah pusat pemerintahan suku Yabus, salah
satu keturunan bangsa Kan'an. Bani Israil mengalami kesulitan untuk
menaklukkannya. Mereka kemudian memohon kepada Nabi mereka agar mengutus
seorang panglima sehingga mereka dapat berperang di bawah komandonya.
Dan, Nabi Daudlah yang mampu menduduki dan menaklukkannya, sebagaimana
firman Allah, "Mereka
(tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam
peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan
kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut)
dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah
tidak menolak (keganasan) sebagian umat manusia dengan sebagian yang
lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang
dicurahkan) atas semesta alam." (QS. Al-Baqarah [2]: 251).
Nabi
Daud menetap di ibu kota kerajaannya, Yerusalem dan setelah itu dia
mulai menaklukkan berbagai suku serta kota yang berada di sekeliling ibu
kotanya.
Asal Kota Yabus (Yerusalem)
Kota
al-Quds dinamakan Yabus karena dinisbahkan kepada suku Yabus. Mereka
adalah salah satu keturunan bangsa Kan'an : Salah satu putra Kan'an.
Kota ini juga disebut dengan nama bahasa Kan'an, yaitu Ur Salem
(Yerusalem) yang berarti kota keselamatan. Nama Yabus tetap menjadi
symbol kota ini hingga dikuasai oleh Nabi Daud. Nama al-Quds telah
dikenal sebagai kota tersebut sejak awal berdirinya berbagai tempat
ibadah. Sementara itu, kota ini dinamakan Baitul Maqdis dimulai sejak
pertama kami Islam berkuasa. Oleh karena itu, kota al-Quds dinamakan
Yerusalem karena pada dasarnya dari nama Ur Salem, bahasa Arami.
Nabi Daud dalam Al-Qur'an
Di dalam Al-Quran, nama Daud as, disebutkan sebanyak 18 kali, seperti berikut ini.
Pada Surat Al-Baqarah [2] : ayat 250-251, Firman Allah SWT :
Tatkala
Jalut dan tentaranya telah nampak oleh mereka, merekapun (Thalut dan
tentaranya) berdoa: "Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri
kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap
orang-orang kafir." Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut
dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut,
kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah
(sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang
dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian
umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi
Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.
Pada Surat Al-Israa' (Al-Isra') [17] : ayat 55, Firman Allah SWT :
Dan
Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. Dan
sesungguhnya telah Kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian
(yang lain), dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
Pada Surat Al-Anbiyaa' (Al-Anbiya') [21] : ayat 78-80, Firman Allah SWT :
Dan
(ingatlah kisah) Daud dan Sulaiman, di waktu keduanya memberikan
keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh
kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah Kami menyaksikan keputusan
yang diberikan oleh mereka itu, maka Kami telah memberikan pengertian
kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada
masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami
tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud.
Dan kamilah yang melakukannya. Dan telah Kami ajarkan kepada Daud
membuat baju besi untuk kamu, guna memelihara kamu dalam peperanganmu;
Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada Allah).
Pada Surat An-Naml [27] : ayat 15-16, Firman Allah SWT :
Dan
sesungguhnya Kami telah memberi ilmu kepada Daud dan Sulaiman; dan
keduanya mengucapkan: "Segala puji bagi Allah yang melebihkan kami dari
kebanyakan hamba-hambanya yang beriman". Dan Sulaiman telah mewarisi
Daud, dan dia berkata: "Hai Manusia, kami telah diberi pengertian
tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya
(semua) ini benar-benar suatu kurnia yang nyata".
Pada Surat Sabaa' (Saba') [34]: ayat 10-11 dan 13, Firman Allah SWT :
[34:10,11]
Dan sesungguhnya telah Kami berikan kepada Daud kurnia dari Kami. (Kami
berfirman): "Hai gunung-gunung dan burung-burung, bertasbihlah
berulang-ulang bersama Daud", dan Kami telah melunakkan besi untuknya,
(yaitu) buatlah baju besi yang besar-besar dan ukurlah anyamannya; dan
kerjakanlah amalan yang saleh. Sesungguhnya Aku melihat apa yang kamu
kerjakan. [34:13] Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang
dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan
piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap
(berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur
(kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima
kasih.
Pada Surat Shaad (Sad) [38] : ayat 17-25, Firman Allah SWT :
Bersabarlah
atas segala apa yang mereka katakan; dan ingatlah hamba Kami Daud yang
mempunyai kekuatan; sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan).
Sesungguhnya Kami menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama dia
(Daud) di waktu petang dan pagi, dan (Kami tundukkan pula) burung-burung
dalam keadaan terkumpul. Masing-masingnya amat taat kepada Allah. Dan
Kami kuatkan kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah dan
kebijaksanaan dalam menyelesaikan perselisihan. Dan adakah sampai
kepadamu berita orang-orang yang berperkara ketika mereka memanjat
pagar? Ketika mereka masuk (menemui) Daud lalu ia terkejut karena
kedatangan) mereka. Mereka berkata: "Janganlah kamu merasa takut; (kami)
adalah dua orang yang berperkara yang salah seorang dari kami berbuat
zalim kepada yang lain; maka berilah keputusan antara kami dengan adil
dan janganlah kamu menyimpang dari kebenaran dan tunjukilah kami ke
jalan yang lurus. Sesungguhnya saudaraku ini mempunyai sembilan puluh
sembilan ekor kambing betina dan aku mempunyai seekor saja. Maka dia
berkata : "Serahkanlah kambingmu itu kepadaku dan dia mengalahkan aku
dalam perdebatan". Daud berkata: "Sesungguhnya dia telah berbuat zalim
kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada
kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat
itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat
sedikitlah mereka ini". Dan Daud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka
ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.
Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia
mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.
Pada Surat Shaad (Sad) [38] : ayat 26 dan 30, Firman Allah SWT :
[38:26]
Hai Daud, sesungguhnya Kami menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka
bumi, maka berilah keputusan (perkara) di antara manusia dengan adil
dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu
dari jalan Allah. Sesungguhnya orang-orang yang sesat darin jalan Allah
akan mendapat azab yang berat, karena mereka melupakan hari
perhitungan.
[38:30] Dan Kami karuniakan kepada Daud, Sulaiman, dia adalah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya),
Pada Surat An-Nisaa' (An-Nisa') [4] : ayat 163, Firman Allah SWT :
Sesungguhnya
Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan
wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub dan anak
cucunya, 'Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur
kepada Daud.
Pada Surat Al-Maaidah (Al-Maidah) [5] : ayat 78, Firman Allah SWT :
Telah
dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan 'Isa
putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu
melampaui batas.
Pada Surat Al-An'aam (Al-An'am) [6] : ayat 84, Firman Allah SWT :
Dan
Kami telah menganugerahkan Ishak dan Yakub kepadanya. Kepada keduanya
masing-masing telah Kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu
(juga) telah Kami beri petunjuk, dan kepada sebagian dari keturunannya
(Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan Harun. Demikianlah
Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
Wallahu a'lam bisshawab.
See also : Riwayat Ringkas 25 Nabi dan Rasul
Item | Nabi Dawud as |
Rating | 5 / 5 |
Reviewer | A.P.I AL FADHLU |
Date | 10/05/2012 |
Description | A.P.I AL FADHLU BLOG:Ketika raja Thalout raja Bani Isra'il mengerahkan orang supaya memasuki tentera dan menyusun tentera rakyat untuk berperang melawan bangsa Palestin, Daud bersama dua orang kakaknya diperintahkan oleh ayahnya untuk turut berjuang dan menggabungkan diri ke dalam barisan askar Thalout. KISAH PARA NABI |
Summary | Pendahuluan Nama Daud (Dawud, David) bin Isya Garis Keturunan Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutaw... |
Pada
10/05/2012
10/05/2012
Tentang Kami
A.P.I AL FADHLU : Asrama Pendidikan Islam Al Fadhlu adalah Pondok Pesantren yang masih menerapkan metode pendidikan ala salaf namun berpijak dan berprinsip pada "AL MUHAFAZHOTU 'ALAL QADIMISH SHALIH WAL AKHDZU BIL JADIDIL ASHLAH"(Dapat menerima budaya baru yang baik dan melestarikan budaya lama yang masih relevan) sebagai mottonya. Ikuti kami juga di G+ @ A.P.I AL FADHLU .
Langganan Artikel Lewat Email
Silahkan isi formulir di bawah ini
Langganan artikel terbaru dari kami langsung dikirim ke em@il anda gratis.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
: 0 Tidak ada komentar ...
Posting Komentar ANDA
Komentar Anda adalah bagian dari Shilaturrahim ... :-)