Di Facebook

Tentang Kami

A.P.I AL FADHLUA.P.I AL FADHLU.Pondok Pesantren Asrama Pendidikan Islam Al Fadhlu adalah Pondok Pesantren yang masih menerapkan metode pendidikan ala salaf namun berpijak dan berprinsip pada "AL MUHAFAZHOTU 'ALAL QADIMISH SHALIH WAL AKHDZU BIL JADIDIL ASHLAH"(Dapat menerima budaya baru yang baik dan melestarikan budaya lama yang masih relevan) sebagai mottonya ......



AL FADHLU, A.P.I.
Pancuran,Kandangan,Bawen
50661 Semarang,Jateng
A.P.I AL FADHLU
alfadhu@gmail.com
P: (+62) 8813739848
Kontak Kami

Al fadhlu Blog Artikel

Belajar islam dan sufisme



SHALAT TAUBAT (Gus Tahta menjawab)


Assalamu alaikum wr wb Gus.

Minta penjelasan tentang taubat dan caranya?
Syukron.

Assalamu alaikum wr wb.

Kak mau nanya,bagaimana caranya agar taubat kita di terima?

Assalamu alaikum wr wb.

Laila saidah akhu???? Akhu boleeh kah saya bertanya ???? Minta awal mula taubat nasoha, tata cara Dn lafad2 nya akhu.,,, Syukron.

Nama dan alamat facebook/email penanya  ada pada gus tahta.

 
Wassalamu alaikum wr wb   sebagai jawaban untuk salam dari antum sekalian.  
         
Akhi dan ukhti fillaah

 
Berikut jawaban dan uraian yang dapat saya paparkan kepada akhi dan ukhti fillah semuanya,semoga muntafa’ bih adanya.

ANJURAN TAUBAT DAN TATA CARANYA

Taubat  ( تَوْبَةْ) berasal dari kata ataaba  اَتَابَ )) yatuubu  يَتُوْبُ )) taubatan  تَوْبَةً )) menurut bahasa adalah (اَلرُّجُوْعْ ) kembali dan menurut syari’at taubat adalah kembali ke jalan yang benar dari jalan yang salah,kembali ke perbuatan yang terpuji dari perbuatan yang tercela.Maka sesuai definisi tersebut dapat kita fahami bahwa TAUBAT  ( تَوْبَةْ) Berarti kembali ke jalan Allah swt dengan menjalankan segala perintahnya dan menjauhi segala laranganya dan NASUHA نَصُوْحًا   adalah semurni-murninya ( bersungguh-sungguh ) pendek kata taubat nasuha adalah taubat yang bersungguh-sunguh.
Iman seorang muslim terkadang melemah sehingga terkadang hawa nafsunya yang berperan sebagai penguasa atas dirinya, bujuk rayu syetan meracuninya untuk berbuat maksiat maka ia berbuat dzalim terhadap dirinya sendiri dan berbuat dzalim terhadap orang lain.menjerumuskan dirinya pada sesuatu yang di larang Allah swt.
Allah swt tidaklah pemarah dan pendendam,bahkan lebih dari itu allah swt maha penyayang terhadap hamba-hambanya dan rahmatnya amat sangat luas meliputi segala sesuatu.
Allah Maha Pemaaf dan Maha Mulia memerintahkan kepada orang-orang mukmin untuk bertaubat nasuha agar mereka mendapatkan kasih sayang Allah dan surga-Nya, maka Allah swt berfirman Kepada Rasul-Nya:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ ( الزمر: ٥٣ )
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosasemuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.)QS 39,Az-zumar:53)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آَمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (التحريم ٨

“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu." ( QS 66,At Tahrim: 8) dari ayat inilah kata-kata taubat nasuha menjadi popular. 

Allah swt mengajak kita yang telah berbuat dosa untuk bertaubat agar  Allah swt  mengampuni kita firman-Nya:

كَتَبَ رَبُّكُمْ عَلَى نَفْسِهِ الرَّحْمَةَ أَنَّهُ مَنْ عَمِلَ مِنْكُمْ سُوءًا بِجَهَالَةٍ ثُمَّ تَابَ مِنْ بَعْدِهِ وَأَصْلَحَ فَأَنَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ (الانعام ٥٤)

 “Tuhanmu telah menetapkan atas diri Nya kasih sayang, (yaitu) barangsiapa yang berbuat kedzaliman di antara kamu lantaran kehailan kemudian dia bertaubat setelah mengerjakannnya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS 6, Al An’am :54).

Allah swt Maha pengasih terhadap hamba-hamba-Nya, mencitai orang-orang yang bertaubat dan menerima taubat mereka, sebagaimana firman-Nya :

وَهُوَ الَّذِي يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَعْفُو عَنِ السَّيِّئَاتِ وَيَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ (الشورى٢٥ )
 
 “Dan Dia-lah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS 42 As Syura :25).

Allah swt Maha Pengampun dan Pengasih menyukai taubat hamba-hamaba-Nya dan memerintahkan mereka untuk bertaubat agar mereka diampuni Allah swt, sementara syetan, jin dan manusia menginginkan mereka menyimpang dari kebenaran menuju kebatilan sebagaimana firman-Nya :

وَاللَّهُ يُرِيدُ أَنْ يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَنْ تَمِيلُوا مَيْلًا عَظِيمًا (النساء ٢٧ )
 
 “Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikut hawa nafsunya bermaksud supaya kamu menyimpang sejauh-jauhnya (dari kebenaran)” (QS 4,An Nisa : 27).


Jika manusia adalah lemah maka kalau berbuat dosa hendaklah ia bertaubat dan memohon ampun setiap saat karena sesungguhnya Allah swt Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Allah swt berfirman :

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا (النساء ١٠٠ )

 “Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian dia memohon ampun kepada Allah, niscaya dia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS 4,An Nisa : 110)


وَالَّذِينَ عَمِلُوا السَّيِّئَاتِ ثُمَّ تَابُوا مِنْ بَعْدِهَا وَآَمَنُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ (الاعرف ١٥٣ )

"Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertaubat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah taubat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS Al a’raf 7,103)
Dan firman-Nya :

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ (البقرة ٢٢٢ )

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri” (QS 2,Al baqarah : 222)  dan masih banyak aya-ayat dan hadits-hadits lain yang terlalu panjang jika saya sebutkan di sini.

Bila disimpulkan,hukum bersegera malakukan taubat adalah wajib ,kunci penebus dosa adalah bertaubat,breistighfar(memperbanyak bacaan sayyidul istighfar,tasbih yunus,sholat sunnah taubat)dan beramal saleh.

SHALAT  SUNNAT  TAUBAT

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

لَيْسَ عَبْدٌ يُذْنِبُ فَيَقُوْمُ وَيَتَوَضَاءُ وَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللهَ اِلاَّ غُفِرَ لَهُ (رواه ابوداوود والترمذى)

“Tidaklah seorang hamba yang telah berbuat dosa lalu dia berwudlu dan melakukan shalat dua raka’at dan
memohon ampun kepada Allah terkecuali Allah mengampuninya”(HR Abu dawud RA dan attirmidzi RA)

اُصَلّى سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالىَ

Ushallii sunnatat taubati rak’ataini lillaahi ta’ala.

“Aku berniat shalat sunnat taubat dua raka’at karena Allah ta’ala” 
 
Jumlah raka’atnya boleh 2/4/6 raka’at.

 DO’A SETELAH SHALAT TAUBAT

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِى لاَاِلٰهَ اِلاَّهُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَيَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَلاَ نَفْعًا وَلاَمَوْتًا وَلاَ حَيَاةً وَلاَنُشُوْرًا.

Astaghfirullahal ‘azhimima,alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaihi,taubata ‘abdin zhaalimin laa yamliku linafsihi dharran walaa naf’an walaa mautan walaa nusyuran.

“Aku memohon ampun kepada Allah Dzat Yang Maha Agung,tiada Tuhan yang wajib disembah melainkan Dia Yang Maha hidup dan berdiri sendiri.Aku bertaubat kepada-Nya dengan taubatnya hamba yang aniyaya yang tak bias member kemudharatan,kemanfaatan,tidak pula bias mematikan,menghidupkan dan tidak pula mengembalikan kepada dirinya sendiri”.
Atau do’a sayyidul istighfar: 

اَللهُمَّ اَنْتَ رَبّىِ لاَاِلٰه اِلاَّ اَنْتَ خَلَقْتَنِى وَاَنَا عَبْدُكَ وَاَنَاعَلٰى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَاسْتَطَعْتُ اَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَاصَنَعْتُ اَبَؤُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَاَبُؤُ بِذَنْبِى فَاغْفِرْلِى فَاِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ.

Allaahumma anta robbii laa ilaaha illa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wawa’dika mastatha’tu a’udzubika min syarri ma shana’tu abuu,u laka bini’matika ‘alayya wa abuu,u bidzanbii faghfirlii fainnahuu laa yaghfirudzdzunuuba illa anta.
“Ya Allah Engkau Tuhanku ,tiada tuhan selain Engkau yang telah menciptakan aku dan aku hamba-Mu,aku memenuhi janji-Mu dan ikatan kepada-Mu sedapat mungkin,akuberlindung kepada-Mu dari kejahatan yang aku lakukan,aku kembalikepada-Mu dengan membawa ninikmat-Mu kepadaku dan aku kembali dengan membawa dosa-dosaku,maka ampunilah aku,sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosaku kecuali Engkau.

Atau membaca do’a berikut  seratus kali atau lebih:

رَبِّ اغْفِرْ لِى وَتُبْ عَلَيَّ اِنَّكَ اَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ

Robbighfir lii wa tub ‘alayya innaka antat tawwaaburrahiimu
“Ya Allah ya tuhanku ampunilah dosa-dosa hamba dan terimalah taubat hamba,sesungguhnya engkau dzat yang maha menerima taubat lagi maha penyayang”

Dan memperbanyak bacaan istighfar :  اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ (Astaghfirullahal ‘azhiim)
atau tasbih yunus:     

 لاَاِلٰهَ الاَّ اَنْتَ سُبْحَانَكَ اِنِّى كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ (Laa ilaaha illa anta subhaanaka innii kuntu minazzhaalimin)

Akhi dan ukhti fillaah,

Taubat nasuha bukan hanya sekedar ucapan di lidah dengan memperbanyak bacaan dzikir dan istighfar,akan tetapi untuk diterimanya taubat  disyaratkan hal-hal sbb:

A.JIKA MAKSIAT KITA TERHADAP ALLAH SWT

1.Seketika menghentikan kemaksiatan yang sedang kita di lakukan dan mencabut akar-akar dosa secara langsung
2.Menyesal telah melakukanya
3.Bertekad untuk tidak mengulangi selamanya

B.JIKA MAKSIAT KITA TERHADAP HAMBA ALLAH SWT

1.Seketika menghentikan kemaksiatan yang di lakukan dan mencabut akar-akar dosa secara langsung
2.Menyesal telah melakukanya
3.Bertekad untuk tidak mengulangi selamanya
4.mengembalikan hak-hak orang yang telah kita dzalimi (hak nama baik,harta benda dll).

KAPANKAH KITA HARUS BERTAUBAT

Sebaiknya taubat itu dilakukan sebelum melihat kedatangan kematian, Allah swt berfirman :

إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا- وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآَنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا

“Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejatahan lantaran kejahilan yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya dan Allah maha mengetahui lagi maha bijaksana. Dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari yang mengerjakan kejahatan (yang) hingga datang ajal kepada seseorang diantara mereka, barulah ia mengatakan : 'sesungguhnya sekarang saya bertaubat'. Dan tidak pula (diterima taubat) orang-orang yang mati sedang mereka dalam kekafiran. Bagi orang-orang itu telah kami sediakan siksa yang pedih” (QS 4,An Nisa : 17-18)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

مَنْ تَاَبَ قَبلَ اَنْ يغرغرَ قَبَّلهُ اللهُ
"Barang siapa bertaubat sebelum ghor-ghorah (detik menjelang kematian ketika ruh berada di tenggorokan ) maka Allah swt menerima taubatnya"

Pintu taubat masih terbuka bagi semua manusia hingga matahari terbit dari barat,Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : 

فُتِحَ بَابُ التَّوْبَةِ لاَيُغْلَقُ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنَ الْمَغْرِبِ

“Pintu taubat masih selalu terbuka hingga matahari terbit dari barat” .


Sumber dan maktabah : Hasyiyat ashaawi ‘ala tafsir Al jalain
                                   Riyadl ashaalihin
                                   Kifayatul atqiyya’

Demikian kiranya jawaban dan uraian yang dapat  saya sampaikan,jika akhi dan ukhti fillaah menjumpai kebenaran itu semata-mata dari Allah swt dan jika akhi dan ukhti fillaah menjumpai kesalahan itu semata-mata karena kebodohan tahta.

اِنْ رَاَيْتُمْ خَيْرًا فَمِنْ فَضْلِ رَبّىِ * وَاِنْ رَاَيْتُمْ شَرًّا فَمِنْ قُصُوْرِ فِكْرِى

Semoga bermanfaat.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Gus tahta.
gustahta@gmail.com


Item SHALAT TAUBAT (Gus Tahta menjawab)
Rating 5 / 5
Reviewer A.P.I AL FADHLU
Date 11/16/2011
Description
Summary Assalamu alaikum wr wb Gus. Minta penjelasan tentang taubat dan caranya? Syukron. Assalamu alaikum wr wb. Kak mau nanya,bagaimana caranya ag...

Tentang Kami

author picture

A.P.I AL FADHLU : Asrama Pendidikan Islam Al Fadhlu adalah Pondok Pesantren yang masih menerapkan metode pendidikan ala salaf namun berpijak dan berprinsip pada "AL MUHAFAZHOTU 'ALAL QADIMISH SHALIH WAL AKHDZU BIL JADIDIL ASHLAH"(Dapat menerima budaya baru yang baik dan melestarikan budaya lama yang masih relevan) sebagai mottonya. Ikuti kami juga di G+ @ A.P.I AL FADHLU .

: 0 Tidak ada komentar ...

Posting Komentar ANDA

Komentar Anda adalah bagian dari Shilaturrahim ... :-)