Imam Abu Hanifah Rahimahullah

Nu’man bin Tsabit bin Zuta bin Mahan at-Taymi (bahasa Arab: النعمان بن ثابت), lebih dikenal dengan nama Abū Ḥanīfah, (bahasa Arab: بو حنيفة) (lahir di Kufah, Irak pada 80 H / 699 M — meninggal di Baghdad, Irak, 148 H / 767 M) merupakan pendiri dari Madzhab Yurisprudensi Islam Hanafi.

Abu Hanifah juga merupakan seorang Tabi'in, generasi setelah Sahabat nabi, karena dia pernah bertemu dengan salah seorang sahabat bernama Anas bin Malik, dan meriwayatkan hadis darinya serta sahabat lainnya.

Nasabnya

Beliau adalah kepala suku dari bani tamim bin tsa’labah. Ada yang mengatakan nama panggilannya Abu Hnifah dikarenakan dia selalu membawa tinta yang disebut hanifah dalam bahasa irak.

Kelahirannya dan pertumbuhannya

Imam Abu hanifah dilahirkan di kufah pada tahun 80 hijriyah, saat pemerintahan khalifah Abdul Malik bin marwan

Sifat – sifatnya

Hammad, puteranya mengatakan “beliau adalah seorang yang berkulit sawo matang,tinggi dan berwajah tampan, berwibawa, dan tidak banyak berbicara kecuali atas pertanyaan yang dilontarkan”.sedangkan menurut Abu yusuf:”beliau brperawakan sedang dan perpostur tubuh ideal, paling bagus logat bicaranya, paling bagus suaranya …”dsb.(masih banyak lagi, lihat: 60 biografi ulama salaf”syaikh ahmad farid”)

Menuntut ilmu
 

Beliau memiliki perhatian yang sangat besar terhadap hadis dan pencarian ilmu. Di antara guru beliau adalah Hammad bin Abi Sulaiman. Beliau belajar kepada Imam Hammad selama delapan belas tahun. Sampai Imam Hammad mengatakan, “Abu Hanifah telah menghabiskan ilmuku.”

Sanjungan para ulama terhadapnya

Al-Fudhail bin iyad berkata:” abu hanifah seorang yang ahki fikih dan terkenal keilmuannya, selain itu terkena kewara’annya, banyak harta, sangat memuliakan dan menghormati orang orang-orang disekitarnya, sabar menuntut ilmu siang dan malam, banyak bangun malam, tidak banyak bicara kecuali menjelaskan halal danharamnya suatu pekara, dia sangat piwai menjelaskan kebenaran hokum dan tidak suka dengan harta penguasa.Imam Asy-Syafi’i mengatakan, “Semua manusia merupakan keturunan Abu Hanifah dalam masalah fikih.” Abdullah bin Mubarak mengatakan, “Saya belum pernah melihat orang yang lebih hebat dalam masalah fikih melebihi Abu Hanifah, dan saya tidak pernah melihat orang yang paling wara’ melebihi Abu Hanifah.

Ibadahnya

Dari asad bin amr, dia berkata:” sesungguhnya imam abu hanifah melakukan sholat isya’ dan shubuh dengan satu wudhu slama 40 tahun.” Abu hanifah bernah bersumpah kepada Allah untuk slalu bersedekah dengan dinar, dan setiap beliau belanja untuk keluarganya maka dia akan bershodaqoh sbesar yang dia belanjakan untuk keluarganya…..dsb(masih banyak lagi ibadah-ibadah al-imam ini yang mendapat pujian dari para ulama)

Guru dan muridnya

Guru2nya: al-hafizh berkata:”atha’ bin abi rabah, ashim bin abi an-najwad,alqamah bin martsad, hammad bin sulaiman, abdul karrim abi ummayahhisyam bin urwah….(masih banyak lagi, lihat: 60 biografi ulama salaf”syaikh ahmad farid”)

Murid – muridnya : ibrahim bin thahman, hamzah bin zubaid bin ziyyadd, abu ishmah nuh bin abi maryam, yahya bin yaman…..dst.(masih banyak lagi, lihat: 60 biografi ulama salaf”syaikh ahmad farid”)

Cobaan yang menimpanya

Dari ubaidah bin amr, bekata” ibnu hubairah telah mencambuk abu hanifa 110 cambukan cemeti agar dia mau memegang jabatan sebagai hakim, akan tetapi ia lebih memillih untuk menolaknya.pada zaman khalifah al-manshur abu hanifah juga diminta menjadi hakim namun dia menolaknya sehingga dia di penjarakan.

Meninggalnya

Dalam kitab “al-‘bar” adz-dzahabi berkata,” diriwayatkan bahwa khalifah al-manshur memberi minuman beracun kepada imam abu hanifah dan dia pun meninggal sebagai syahid. Semoga Allah memberikan rahmat kepadanya. Latar belakang kematiannya karena ada beberapa penyebar fitnah yang tidak suka pada abu hanifah, memberi keterangan palsu pada al-manshur, sehingga al -manshur melakukan pembunuhan itu, ddn ada sebuah riwayat shahih mengatakan bahwa ketika merasa kematiannya dekat, Abu hanifah bersujud hingga beliau meninggal dalam keadaan bersujud. Para ahli sejarah bersepakat beliau meninggal pada th.150 H dalam usia 70 tahun pada bulan rajab. Dia meninggalkan seorang putera bernama Hammad.”