Di Facebook

Tentang Kami

A.P.I AL FADHLUA.P.I AL FADHLU.Pondok Pesantren Asrama Pendidikan Islam Al Fadhlu adalah Pondok Pesantren yang masih menerapkan metode pendidikan ala salaf namun berpijak dan berprinsip pada "AL MUHAFAZHOTU 'ALAL QADIMISH SHALIH WAL AKHDZU BIL JADIDIL ASHLAH"(Dapat menerima budaya baru yang baik dan melestarikan budaya lama yang masih relevan) sebagai mottonya ......



AL FADHLU, A.P.I.
Pancuran,Kandangan,Bawen
50661 Semarang,Jateng
A.P.I AL FADHLU
alfadhu@gmail.com
P: (+62) 8813739848
Kontak Kami

Al fadhlu Blog Artikel

Belajar islam dan sufisme



Ashabulhadits

Rasulullah  Shalallahu 'Alaihi wa Sallam  bersabda :
 
“Allah membuat cerah (muka) seorang yang mendengarkan (hadits) dari kami, kemudian menyampaikannya.”  (Hadits Shahih, H.R. Ahmad, Abu Dawud)

Ashabulhadits
        
Hadits diatas yang kita sebutkan menunjukkan ciri khas Ashabul Hadits, yaitu mendengarkan Hadits kemudian menyampaikannya. Dengan demikian, mereka bisa kita katakan sebagai para ulama yang mempelajari Hadits, memahami sanad, meneliti mana yang Shahih mana yang Dha’if, kemudian mengamalkannya dan menyampaikannya. Merekalah pembela As Sunnah, pemelihara Dien dan pewaris Nabi  Shalallahu 'Alaihi wa Sallam serta   Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam tidak mewariskan  dinar dan dirham, tetapi mewariskan ilmu yang kemudian dibawa Ahlulhadits ini. 

Imam Abu Muhammad Abdullah bin Muslim bin Qutaibah (wafat 276 H) berkata : “…Adapun Ashabul Hadits, sesunggguhnya mereka mencari kebenaran dari sisi yang benar dan mengikutinya dari tempatnya.
Mereka mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan mengikuti sunnah Rasul  Shalallahu 'Alaihi wa Sallam  serta mencari jejak-jejak dan berita-beritanya (Hadits), baik itu di darat dan di laut, di Barat maupun di Timur. Salah seorang dari mereka bahkan mengadakan perjalanan jauh dengan berjalan kaki hanya untuk mencari berita atau satu hadits, agar dia mengambilnya langsung dari penukilnya (secara dialog langsung). Mereka terus membahas dan menyaring berita-berita (riwayat-riwayat) tersebut sampai mereka memahami mana yang shahih dan mana yang lemah, yang nasikh dan yang manshukh, dan mengetahui dari kalangan fuqaha’ yang menyelisihi berita-berita tersebut dengan pendapatnya (ra’yu-nya), lalu memperingatkan mereka. Dengan demikian, Al Haq yang tadinya redup kembali bercahaya, yang tadinya kusam menjadi cerah, yang tadinya bercerai berai menjadi terkumpul.

 Imam Abu Hatim Muhammad Ibnun Hibban bin Mu’adz bin Ma’bad bin Said At Tamimi (wafat 354 H) berkata : “…Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala memilih sekelompok manusia dari kalangan  pengikut jalan yang baik dalam mengikuti sunnah dan atsar untuk memberi petunjuk kepada mereka agar selaalu taat kepada-Nya.Dan masih banyak perkataan para imam lainya tentang Ashabulhadits yang terlalu panjang kiranya jika kami tuliskan disini.

Diantara tokoh-tokoh mereka adalah :
 
  • Sa’id bin Musayyab (wafat setelah 90 H)
  • Urwah bin Zubair(wafat 94 H)
  • Ali bin Husain Zainal Abidin (wafat93 H)
  • Muhammad Ibnuul Hanafiyyah (wafat80 H0
  • Ubaidillah bin Abdullah bin Umar (wafat 106 H)
  • Al Qasim bin Muhammad bin Muhammad bin abu bakar Ash Shiddiq (wafat 106 H)
  • Al Hasan Al Bashri (wafat 110 h)
  • Muhammad bin Sirrin (wafat 110 H)
  • Umar bin Abdul Aziz (wafat 101 H0
  • Muhammad bin Syihab Az Zuhri (wafat 125 H) dan lain lain
Kemudian diantara tabi’ut tabi’in (pengikut tabi’in) tokoh-tokoh mereka adalah :

  • Imam Malik (wafat 179 H)
  • Al Auza’i (wafat 198 H)
  • Sufyan Ats Tsauri (wafat 161 H)
  • Sufyan bin Uyainah (wafat198 H)
  • Ismail bin Ulayyah (wafat 198 H)
  • Al Laits bin Sa’d (wafat 175 H)
  • Abu Hanifah An Nu’man (wafat 150 H) dan lain-lain.
Setelah tabiut tabi’in adalah pengikut mereka, diantaranya :

  • Abdullah ibnu mubarak (wafat 181 H)
  • Waqi’ bin Jarrah (wafat 197 H)
  • Imam Muhammad bin Idris  Asy Syafi’i (wafat 204 H)
  • Abdurrahman bin Mahdi (198 H)
  • Yahya bin Said Al Qattan (wafat 198 H)
  • Affan bin Muslim (wafat 219 H) dan lain-lain.
Kemudian pengikut mereka yang menjalani manhaj mereka diantaranya :

  • Imam Ahmad bin Hambal (wafat 241 H)
  • Yahya bin Main (wafat 233 H)
  • Ali Ibnul Madini (wafat 234 H), dan lain-lain.
Kemudian murid-murid mereka seperti :

  • Al Bukhari (wafat 256 H)
  • Muslim (wafat 261 H)
  • Abu Hatim (wafat 277 H)
  • Abu Zur’ah (wafat 264 H)
  • Abu Dawud (wafat 275 H)
  • At Tirmidzi (wafat 279 H)
  • An Nasa’I (wafat 303 H), dan lain-lain.
Setelah itu orang-orang generasi berikutnya yang berjalan di jalan mereka adalah :

  • Ibnu Jarir At Thabari (wafat 310 H)
  • Ibnul Khuzaimah (wafat 311 H)
  • Ad Daruquthni (wafat 385 H)
  • Ibnul Abdil Barr (wafat 463 H)
  • Abdul Ghani Al Maqdisi sdan Ibnul Qudamah (wafat 620 H)
  • Ibnu Shalih (wafat 743 H)
  • Ibnu Taimiyyah (wafat 728 H)
  • Al Muzzi (wafat 743 H)
  • Adz Dzahabi (wafat 748 H)
  • Ibnu Katsir (wafat 774 H)

     Radhiyaallaahu 'anhum ajma'in
Dan ulama yang seangkatan di zaman mereka.
Kemudian yang setelahnya yang mengikuti jejak mereka dalam berpegang dengan kitab dan sunnah sampai hari ini. Mereka itulah yang kita sebut dengan Ashabul Hadits.
        


Item Ashabulhadits
Rating 5 / 5
Reviewer A.P.I AL FADHLU
Date 7/09/2012
Description
Summary Rasulullah  Shalallahu 'Alaihi wa Sallam  bersabda :   “Allah membuat cerah (muka) seorang yang mendengarkan (hadits) dari kami, kemu...

Tentang Kami

author picture

A.P.I AL FADHLU : Asrama Pendidikan Islam Al Fadhlu adalah Pondok Pesantren yang masih menerapkan metode pendidikan ala salaf namun berpijak dan berprinsip pada "AL MUHAFAZHOTU 'ALAL QADIMISH SHALIH WAL AKHDZU BIL JADIDIL ASHLAH"(Dapat menerima budaya baru yang baik dan melestarikan budaya lama yang masih relevan) sebagai mottonya. Ikuti kami juga di G+ @ A.P.I AL FADHLU .

: 0 Tidak ada komentar ...

Posting Komentar ANDA

Komentar Anda adalah bagian dari Shilaturrahim ... :-)