Di Facebook

Tentang Kami

A.P.I AL FADHLUA.P.I AL FADHLU.Pondok Pesantren Asrama Pendidikan Islam Al Fadhlu adalah Pondok Pesantren yang masih menerapkan metode pendidikan ala salaf namun berpijak dan berprinsip pada "AL MUHAFAZHOTU 'ALAL QADIMISH SHALIH WAL AKHDZU BIL JADIDIL ASHLAH"(Dapat menerima budaya baru yang baik dan melestarikan budaya lama yang masih relevan) sebagai mottonya ......



AL FADHLU, A.P.I.
Pancuran,Kandangan,Bawen
50661 Semarang,Jateng
A.P.I AL FADHLU
alfadhu@gmail.com
P: (+62) 8813739848
Kontak Kami

Al fadhlu Blog Artikel

Belajar islam dan sufisme



Ada Wirid Karena Adanya Warid

Apabila engkau melihat seorang hamba yang diposisikan oleh Allah dalam
mengamalkan wirid, sementara begitu lama anugerah (seakan) tidak datang,
maka jangan anda meremehkannya terhadap apa yang sedang dianugerahkan
Allah padanya. Karena engkau tidak tahu tanda-tanda atau symbol kaum
ma’rifat, apalagi keagungan para pecinta Ilahi. Sebab kalau tidak ada
warid pasti tidak ada wirid.

Banyak orang salah faham dengan
inayah, anugerah, pertolongan Allah. Mereka sering keliru memahami,
bahwa yang disebut dengan anugerah itu manakala muncul pertolongan
instant yang langsung, kelihatan mata, terdengar telinga, bisa diindera,
apalagi jika disertai dengan keistimewaan-keistimewaan tertentu.
Karena itu kita tidak boleh menganggap remeh, orang – atau bahkan kita sendiri
- yang melakukan terus menerus wirid, dalam waktu panjang, tidak muncul
perubahan atau keistemewaan tertentu. Karena, Allah memberikan
keistemewaan pada orang itu melalui lambang rahasiaNya, sebagaimana
rahasia para ‘arifin dan pecinta Allah yang begitu tersembunyi.
Kita tidak tahu bagaimana tanda dan symbol para airifin dan para pecinta
itu. Mereka tidak tidak bisa dilihat dari karakter dan symbol-simbol
religius dan asktetik, seperti kharisma, karomah atau
kehebatan-kehebatan di luar nalar manusia. Bahkan mereka lebih banyak
tidak diduga, tidak memiliki keistemewaan, karena mereka adalah para
sirrullah (hamba rahasia Allah).

Bagaimana anda bisa tahu kepasrahan
total hatinya, keridloannya pada Allah, ketenangannya pada lintasan
takdir. Apalagi, para pecinta, yang memiliki kasyikan dan kerinduan
dahsyat kepadaNya, bagaimana hatinya berpaling dari makhluk.
Betapa tinggi budi para Sufi. Mereka melarang meremehkan orang lain, amaliyah
orang lain yang kelihatan tidak istemewa. Justru kita harus tetap
mengagungkan dan menghormati.

Sulthanul Auliya Syeikh Abul Hasan
asy-Syadzily ra. mengatakan, “Manakala Cahaya orang beriman yang suka
bermaksiat dibuka, pasti akan memenuhi bekasnya di langit dan di bumi.
Lalu bagaimana menurut anda hebatnya Cahaya orang mukmin yang sangat
taat?”
Kata beliau, “Hormatilah sesama kaum mukmin, walau pun
mereka sering maksiat penuh dosa. Tegakkan aturan-aturan kepada mereka,
dan hampiri mereka sebagai tanda kasih sayang, jangan sampai anda merasa
muak dengan mereka. Dan juga jangan mengikuti jejak orang yang sangat
hati-hati terhadap apa yang diraih oleh tangan orang beriman, sementara
dia sangat tidak hati-hati terhadap apa yang diberikan oleh tangan kaum
musyrikin. Sebab sudah diketahui, bagaimana batu jadi hitam (Hajar
Aswad) karena tangan mereka.” Maksudnya jangan mengikuti jejak orang
yang belum jelas kebenaran amaliyahnya, wira’inya dan ketajaman
matahatinya.

Warid itu akan menimbulkan wirid, sedangkan warid
adalah anugerah agung dari Allah. Tanpa adanya anugerah agung itu
seseorang tidak akan pernah bisa wirid. Maka dari itu mulialah orang
yang terus menerus secara konsisten melakukan wirid, tanpa menghiraukan
apakah ada keistemewaan dibalik wirirdnya atau tidak.
Tanpa warid dari Allah seseorang pasti tidak akan ada bersimpuh di depan Pintu Allah melalui ubudiyah dan wiridnya.


Item Ada Wirid Karena Adanya Warid
Rating 5 / 5
Reviewer A.P.I AL FADHLU
Date 7/06/2012
Description
Summary Apabila engkau melihat seorang hamba yang diposisikan oleh Allah dalam mengamalkan wirid, sementara begitu lama anugerah (seakan) tidak dat...

Tentang Kami

author picture

A.P.I AL FADHLU : Asrama Pendidikan Islam Al Fadhlu adalah Pondok Pesantren yang masih menerapkan metode pendidikan ala salaf namun berpijak dan berprinsip pada "AL MUHAFAZHOTU 'ALAL QADIMISH SHALIH WAL AKHDZU BIL JADIDIL ASHLAH"(Dapat menerima budaya baru yang baik dan melestarikan budaya lama yang masih relevan) sebagai mottonya. Ikuti kami juga di G+ @ A.P.I AL FADHLU .

: 0 Tidak ada komentar ...

Posting Komentar ANDA

Komentar Anda adalah bagian dari Shilaturrahim ... :-)